0
BAB I
PENDAHULUAN
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia (Arief, 2013).
Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari cara mempelajarinya. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namun bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa dibekali pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Dengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah (Arief, 2013).

Web Semantic adalah sekumpulan informasi yang dikumpulkan dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam skala yang besar. Ini seperti cara yang e_sien dari representasi data pada World Wide Web, atau sebagai database global yang saling terhubung. Web Semantic dikembangkan oleh sebuah tim di World Wide Web consortium. Hingga saat ini Web Semantic masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan, karena teknologi ini masih baru digunakan dan tim masih mengembangkan metode masing-masing untuk mengembangkan Web Semantic (Mardianto, 2011).Web Semantik terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Web Semantik yang dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Web Semantik disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu (Mardianto, 2011).

BAB II
ISI
2.1         Paper 1 : Implementasi Web Semantik untuk Aplikasi Pencarian Tugas Akhir Menggunakan Ontologi dan Cosine Similarity
Sistem pencarian pada sistem umumnya masih menggunakan sistem pencarian konvensional, yaitu pencarian yang mencocokkan kata kunci dengan data yang ada. Pencarian konvensional memiliki kelemahan yaitu tidak bisa mencari data yang relevan dengan kata kunci. Untuk mengatasi masalah ini dibangun sistem yang dapat melakukan pencarian yang dapat mecari hasil yang relevan dengan kata kunci. Sistem ini berbasis web yang digabungkan dengan ontologi.
Ontologi merupakan hirarki yang menjelaskan antara hubungan suatu kata. Ontologi berfungsi untuk mencari hubungan antara kata yang dimasukkan oleh pengguna. Pencarian data dalam ontologi menggunakan Query Sparql yang menyerupai Query database pada umumnya namun tidak terlalu kompleks seperti Query database. Untuk  menunjang hasil yang diperoleh digunakan cosine similarity.
Cosine Similarity  adalah salah satu metode yang diterapkan untuk membandingkan dokumen teks. Cosine Similarity menggunakan dua parameter vektor. Vektor tersebut didasarkan pada jumlah kata yang mirip pada kedua dokumen teks. Perbandingan kemiripan (similarity) yang digunakan Seperti yang ditunjukkan oleh persamaan.
Metode cosine similarity digunakan untuk memberikan bobot pada setiap dokumen yang di dapatkan, sehingga dokumen yang didapat semakin relevan dengan kata kunci.
Pengujian menggunakan metode precission untuk menghitung nilai relevansi hasil yang didapat dari ontologi, sedangkan pengujian dengan kappa statistics digunakan untuk menghitung nilai dari hasil cosine similarity dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari system dan hasil menurut pengamatan pakar.
Pengujian hasil pencarian judul tugas akhir berbasis semantik dilakukan dengan menggunakan 100 data judul tugas akhir yang terdiri dari 3 bidang minat meliputi rekayasa perangkat lunak, jaringan dan game cerdas. Ontologi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan judul tugas akhir dan cosine similarity digunakan untuk perangkingan  dokumen judul tugas akhir. Selanjutnya pembahasan memfokuskan pada pengujian precission dan kappa statistik.
Hasil pengujian menggunakan kappa statistik memberikan nilai terbaik  kappa sebesar 0,5 pada pengujian ketiga. Nilai tersebut membuktikan bahwa sistem yang telah dibangun dapat digunakan untuk mengetahui kemiripan antar kasus penggunaan pertanyaan dan jawaban mirip menurut sistem dan pakar.

2.2         Paper 2 : Implementasi Web Semantik dengan Apache Jena
Dalam Web Semantik diperlukan metode untuk mengurai pengetahuan dan merepresentasikannya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil sesuai dengna maknanya (decompose knowledge). RDF digunakan sebagai metode untuk menggambarkan fakta dalam berntuk bagia-bagian yang sederhana. Dalam RDF ini di deskripsikan resource dan relasinya. RDF direpresentasikan dalam bentuk graph sera dapat diserialisasi notasi dalam berntuk text.
Apache Jena adalah framework opensource berbasis java untuk membangun aplikasi web semantik. Apache jena menyediakan sekumpulan tol danlibrary java untuk membantu membangun aplikasi berbasis pada linked data. SPARQL merupakan bahasa query untuk RDF. Query SPARQL digunakan untuk memperoleh informasi dari Graph RDF.
Implementasi statement dalam jena dilakukan dengan import org.apache.jena.rdf.model.* selanjutnya melakukan pendefinisian URI graph diikuti dengan definisi modelnya. URI yang sudah didefinisikan dapat dibuatkan name space sebagai prefix qnames. Pada tahap selanjutnya dilakukan pendefinisian sttement yang meliputi subyek (resouece), predikat (property) dan obyek. Obyek dapat berupa resource uang lainnya atau literal. Literal tersedia dalam dua bentuk yaitu bertipe dan tidak bertipe. Untuk yeng bertipe harus import org.apache.jena.datatyoes.xsd.XSDDatatype.
Hasil pengujian, jena menyediakan intergrasi rekomendasi implementasi dari W3C Web Semantik yang fokus pada RDF Graph. Jena juga jadir dengan dilengkapi kemampuan query informasi dengan menggunakan SPARQL sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan informasi dan membantu dalam proses inferensi.

2.3         Paper 3 : Penerapan SWRL (semantic Web Rule Language) pada Domain Ontologi Universitas
Web Semantik merupakan generasi baru dari web yang ada saat ini, web semantik menggunakan ontologi untuk merepresentasikan pengetahuan. Ontologi diekspresikan menggunakan OWL (Ontology Web Language) yang dilengkapi dengan sekumpulan aturan yang digunakan untuk mengontrol konsistensi dari informasi yang disebut SWRL (Semantic Web Rule Language).
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan SWRL pada domain ontologi universitas. Penelitian ini telah berhasil mengimplementasikan 9 aturan  SWRL yang digunakan untuk melakukan inferensi terhadap individual yang menduduki posisi tertentu pada domain ontology universitas.
SWRL didesain sebagai rule language pada web semantik suatu bahasa yang mengabungkan antara OWL DL dan OWL Lite  yaitu sub bahasa pada OWL, dan Unary atau binary Datalog RuleML, yaitu sub bahasa pada Rule Markup Language. SWRL merupakan perluasan dari OWL dengan menambahkan aturan berbasis Horn. Hal ini memungkinkan suatu basis pengetahuan yang dibuat dalam OWL dilengkapi dengan aturan. SWRL dapat digunakan untuk menginferensi pengetahuan baru dari OWL knowledge yang sudah ada. Rule SWRL melaukan penalaran pada individual OWL, khususnya pada OWL Class dan property.
Hasil Pengujian pertama terhadap rule Rector Staff(?x) hasPosition(?x, ?y) UniversityLeader(?y) → Rector(?x) Maka dihasilkan individual yang termasuk sebagai rektor adalah Edy_Yuwono dan Achmad_Iqbal, ini diperoleh dari inferensi terhadap individual yang memiliki tipe staff yang memiliki object property hasPosition sebagai UniversityLeader.
Hasil Pengujian kedua dilakukan terhadap rule ViceOfRectorAcademic, setelah dilakukan inferensi didapatkan individual termasuk wakil rektor bidang akademik adalah Mas_Yedi

2.4         Komentar Penulis
Pada Paper Pertama, sistem yang dibuat mampu mendapatkan data lebih banyak dibandingkan dengan pencarian pada umumnya yaitu pencarian konvensional yang masih memiliki hubungan dengan kata kunci, sehingga sistem ini dapat dikatakan sudah mampu menyajikan data hasil pencarian yang relevan sesuai dengan kata kunci yang diberikan.
Pada Paper Kedua, pembuatan sistem Web Semantik dengan Apache jena dapat meningkatkanatau mengoptimalkan basis pengetahuan yang digunakan dari banyaknya informasi yang dikelolanya sehingga menghasilkan informasi yang saling terhubung secara konsisten.
Pada Paper Ketiga, penerapan sistem SWRL pada domain ontologi universitas dapat menghasilkan pengetahuan baru pada sebuah domain dan diketahui berdasarkan hasil penelitian yang ada ini berhasil mengembangkan sembilan aturan yang dapat digunakan untuk melakukan inferensi terhadap individual yang menduduki posisi tertentu disebuah universitas

                                                                BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada makalah ini adalah :
a)      Web Semantic adalah sekumpulan informasi yang dikumpulkan dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam skala yang besar.
b)      Ontologi merupakan hirarki yang menjelaskan antara hubungan suatu kata. Ontologi berfungsi untuk mencari hubungan antara kata yang dimasukkan oleh pengguna.
c)      Cosine Similarity  adalah salah satu metode yang diterapkan untuk membandingkan dokumen teks. Cosine Similarity menggunakan dua parameter vektor.
d)      Apache Jena adalah framework opensource berbasis java untuk membangun aplikasi web semantik.
e)      Penerapan Web Semantik menggunakan Ontologi dan Cosine Similarity mampu menyajikan data hasil pencarian yang relevan sesuai dengan kata kunci yang diberikan.
f)       Penerapan Web Semantik menggunakan Apache Jena menghasilkan informasi yang saling terhubung secara konsisten.
g)      Penerapan sistem SWRL pada domain ontologi dapat menghasilkan pengetahuan baru pada sebuah domain

3.2         Saran
a)      Penerapan web semantik dalam pengelolaan dan pembuatan website sangat disarankan karena kaan meningkatkan produktivitas wewbsite khusus nya dalam hal fitur pencarian dalam website tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Afuan, Lasmedi., Mustofa, Khabib. 2016. Penerapan SWRL (Semantic Web Rule
          Language) pada Domain Ontologi Universitas. Universitas Gadjah Mada.
Arief. 2013. Kecerdasan Buatan. http://informatika.web.id/kecerdasan-buatan.htm
Mardianto, Andi. 2011. Web Semantik.
          https://andimardianto.wordpress.com/2011/12/15/web-semantik/
Maskur., Andriansyah, Faiz Rizky. 2015. Implementasi Web Semantik untuk
          Aplikasi Pencarian Tugas Akhir Menggunakan Ontologi dan Cosine
          Similarity. Universitas Muhammadiyah Malang.
Suteja, Bernard Renaldy. 2016. Implementasi Web Semantik dengan Apache Jena. Universitas Kristen Maranatha.




Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

 
Top